"BADAI PASTI BERLALU"


"BADAI PASTI BERLALU"


Badai Pasti Berlalu

Pada suatu hari, seperti biasanya kami bekendaraan menuju ke suatu tempat.
Dan aku yg mengemudi. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam
datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan
mulai menepi & berhenti.

"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?", aku bertanya.
"Teruslah mengemudi!", kata Ayah.
Aku tetap menjalankan mobilku.
Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun.
Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat
menakutkan.Kulihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.

"Ayah...?"
"Teruslah mengemudi!" kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Aku tetap mengemudi dng bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja.
Anginpun mengguncang²kan mobil kecilku.
Aku mulai takut.
Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.

Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda & angin
mulai berkurang. Setelah beberapa killometer lagi, sampailah kami pada daerah yang
kering & kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.

"Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah", kata Ayah tiba².
"Kenapa sekarang?", tanyaku heran.
"Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai".

Aku berhenti & keluar. Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung.
Aku membayangkan mereka yg terjebak di sana dan berdoa, smg mereka selamat.
Dan aku mengerti bahwa

" jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian & ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yg akan terjadi selanjutnya"

Jika kita sedang menghadapi "badai" kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti,
Jangan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus kacau, menakutkan
& penuh ketidak-pastian.

Lakukan saja apa yang dapat kita lakukan, & yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU.

"PILIHAN SULIT KARENA HIDUP ADALAH PILIHAN"


Ada sebuah cerita sederhana/permainan,tapi semoga kita dapat hikmahnya dari cerita ini……


Mula-mula seorang teman/murid diperintahkan gurunya untuk menuliskan 10 orang yang ada dihatinya yang paling dekat dan disayang ….dengan gampang dia membuatnya dan dengan girangnya dia menulis,sambil mesam-mesem atau senyum ditulislah satu persatu,yang pertama-tama ditulis adalah :
  1. Orang tua
  2. Guru/dosen
  3. Kekasih
  4. Teman
  5. Suami/Istri
  6. Kakak/Abang
  7. Adik
  8. Anak
  9. Famili (paman,bibi,keponakan dll)
  10. Atasan/bos
Setelah ke 10 orang yang menurutnya paling dihati dibuatnya maka diperintahkanlah salah satu yang dibuatnya untuk dikorbankan manakah diantara 10 itu harus di coret,dalam hatinya gampang sambil tertawa dicoretlah yang no 10 yaitu Atasannya,karena dia bukanlah siapa-siapa Cuma seorang atasan,malahan sering ngomel aja…hhehehe


Lantas sang guru memerintahkannya untuk mengorbankan/mencoret 2 orang lagi,dalam hatinya wah bingung tapi masih gampang…lantas dia pilihlah 2 orang yang harus dikorbankan yaitu Guru/dosen sama Famili,alasan kenapa mencoret Guru dan Famili itu peribadinya bagaimana ia menilainya..yang sering kali dialami murid adalah ngerjakan PR sebel rasanya yang jelas gurunya menyebalkan… kalau family sering cuek atau tidak perduli dengan keadaanku…heheeh
Setelah itu sang guru memerintahkannya lagi untuk untuk mencoretnya lagi 2 orang ,maka ini pilihan yang  sulit jadi diantara pilihan yang ada dengan segala pertimbangan dia memilih Kakak sama adik untuk dikorbankan/dicoret.Kenapa kakak sama adik dicoret karena kadang-kadang kakak sama adiknya  sering menjengkelkan….!!!


Ternyata pilihanya tidak hanya sampai disitu,sang Guru memerintahkanya lagi untuk mencoret 1 orang lagi,dengan segala pertimbangan yang sangat membingungkan dan sulit dipilihlah Teman,karena mungkin teman adalah orang yang paling bisa mengerti dia saat itu tapi karena memang pilihan yang sulit maka dia coret Teman dan kadang  Teman juga sering melukai hatinya,alsan itulah yang paling kuat untuk mencoretnya….!!!
Kini tersisalah 4 orang yang ada dalam hatinya ( orang tua,kekasih,suami/istri dan anak ) dianggapnya permainan telah berakhir….!!!


Tapi dengan 4 sisa yang ada Sangguru kembali memerintahkan untuk mencoret salah satunya,dihatinya sangat bingung,karena menurutnya ke 4 orang inilah yang  membuat dia semangat hidup,tapi karena hidup ini adalah pilihan maka dengan terpaksa dia mencoret Kekasih,karena kekasih bisa dicari lagi…hehheheh.dengan mesam-mesem sambil berkaca-kaca matanya dia dia korbankan kekasihnya.


Pilihanpun semakin menipis yang semulanya kita penuh dengan tawa ceria ketika akan menuliskan ke 10 orang dalam hati kita , kini harus termenung karena harus mengorbankan diantara pilihan yang ada.dan ternyata itu tidak berakhir sampai disitu…..sangguru pun kembali memerintahkan untuk mencoret salah satunya…maka dengan berat hati dia coretlah Anak,kenapa dia mencoret anaknya bukankah anak adalah pewaris atau kebanggaan kita masa depan,karena ini adalah pilihan tanpa anak aku masih mampu bangkit dan semoga saja saya kuat dengan cobaan ini lagian anak-anak juga bakalan meninggalkan saya nanti kalau dia berumah tangga,ya kalau dia ingat dengan saya karena tidak sedikit orang tua yang dititipkan dipanti jompo karena tidak maurepot atau males merawatnya….naujubilah.itulah alasan dia kenapa mencoret anaknya….!!!


Dengan sisa yang yang ada ternyata dia memilih ( Orang tua dengan Suami )…..kenapa suami tidak dicoretnya sejak tadi dan kenapa orang tua tidak dikorbankan/dicoret,mungkin takut dianggap anak durhaka dan ridhonya allah tergantung dari ridhonya orang tua…!!!


Seperti sebelum-sebelumnya ternyata sang Guru memerintahkan untuk mencoret salah satunya,dan kembali pilihan yang sangat sulit serta hingga menitiskan air mata dia merenung dan memikirkan mana yang harus dicoret,dengan terisak-isak tangisnya dicoretlah orang tua,kenapa dia mencoret orang tua karena orang tua juga bakalan meninggalkan,dan yang penting kita sebagai anak telah berbakti sepenuh hati dengan tulus ikhlas meramut dan merawat orang tua kita hingga sampai ajalnya menjemput.


Nah sang Guru bertanya kenapa suami/istri kamu sisakan dan pilihan akhirmu….. karena dialah yang bakalan menemaniku di sisa akhir hidupku dialah yang dengan setia menemaniku selama ini,dialah yang selama ini dengan susah payah menyediakan segala keperluanku,dialah yang selalu merawatku dikala aku sakit,nantinya ketika anak-anaku berumah tangga dengan siapa aku hidup kalau bukan dengan istrti/suamiku,disaat orang tuaku dipanggil Allah mendahului kami dengan siapa aku tinggal kalau bukan dengan Suami/istriku.


Familiku,kakaku,adikku,temanku,kekasihku,atasanku,guruku semua punya kehidupannya masing2 dan dimasa masa akhir hidupku siapa yang mau menemaniku kalau bukan suami/istriku karena surganya seorang istri ada pada Suami….!!!


Demikianlah sebuah permainan yang mulanya penuh dengan tawa senda gurau kini harus haru tersedu-sedu hingga menitiskan air mata,semoga aja dengan permainan ini kita dapat hikmah yang terkandung didalamnya…..dan kemungkinan setiap kita punya pilihan masing-masing jadi tinggal terserah bagaimana kita memaknainya.


semoga manfaat dan barokah….!!!!!!


"SEBUAH KISAH RENUNGAN"

"SEBUAH KISAH RENUNGAN"


Perkawinan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.


Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, d...an melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.


Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.
Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.
Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.
Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.
Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.
Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.
Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.
Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.
Sang istri pun bad rest di rumah sakit.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.
“Haah, pergi?”. Kata sang istri.
“Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.
Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.
Dan subhanallah …
Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.
Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.
Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.
Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.
Wanita dicipta bukan untuk dikagumi banyak laki-laki,
tapi untuk seorang laki-laki…, suami.
Suami adalah anugerah dari Allah SWT untuk meraih surga-Nya.
Seorang wanita boleh memasuki pintu surga,
Melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya,
Cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : shalat 5 waktu, puasa di Bulan Ramadhan,
taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya
Mangarungi bahtera keluarga dengan doa,
Ya Allah.. Engkau jadikanlah rumah tangga, surga sebelum surga
Tuhan…, jadikanlah rumahku masjid-Mu untuk mengingati-Mu,
Sumber ilham dan ilmu… Sumber ketenangan
Ya Allah… Engkau jadikanlah keluargaku.. tapak perjuanganku”
Allahumma aamiin
Moga cerita ini bermamfaat buat semuanya .....!!!!!

"AKU JUGA AKAN MENYUSULMU"

"AKU JUGA AKAN MENYUSULMU"


Hari ini dan 101 hari yg lalu aku masih bersamamu....
Kita masih bersama,aku panggil engkau Paman,dan kau memintaku membelikan sesuatu dan kita maen Catur bersama walau engkau lbh banyak kalahnya dr pd menangnya... Hehehehe

Namun tadi malam bnyak org datang kerumahmu,unt mengenang dan mengirimi do'a unt mu agar senantiasa tenang kehidupanmu disana.... Itu menurut keyakinan umat kebanyakan...!!!...

Aku hanya bisa mengenang saat kita bersama dulu... Paman kini kau g ada lagi disisi,dan aku juga bakalan mengalami saat yg kau Alami... Yaitu Kematian...!!!!
 

Ya Allah sungguh banyak dosa2ku,tiada terhingga kesalahanku kadang aku terlena akan waktu2ku.
kadang aku tak kuasa menahan imanku sehinga terjadilah dosa walau tak Kuinginkan,

Terkadang mataku menyadari pandangan ini adalah jina mata,tapi bisikan iblis juga terkadang lbh kuat dari imanku,

Terkadang terlalu terbuai telingku dg pendengaran2 yg melambungkan angan2ku sehingga setan lbh leluasa mengusaiku,
Terkadang langkahku salah tapi terkadang aku meremehkannya,
Terkadang dan terkadang aku menyadari namun terkadang pula aku Khilaf,sehingga aku Tiada mampu menghitung berapa banyak dosaku yg aku lakukan dalam seharian,jika aku tdk memohon ampun pdmu maka aku akan terus hina,oleh karenanyalah Ampunilah segala dosa2ku...!!!
 

Tiada pantas aku membanggakan diri karena terkadang aku tdk menyadari hakekat siapa aku ini...!!!
Tiada pantas aku sombong krn dg alamu terkadang aku Lupa...!!!
 

Mari tanyakan siapa Aku ini.... Berserah diri padamu dan bersyukur selalu atas nikmatmu adalah lbh baik bagiku dr pd aku menghitung berapa bnyak yg aku dapatkan dr duniamu... Karena jika aku menghitung akan kenikmatan duniamu maka tak akan pernah puas yg aku rasakan....!!!!
 

Semoga aku adalah salah satu hambamu yg beruntung disisimu........ Aamiin

"SIKSA KUBUR"

"SIKSA KUBUR"


Dua Hadits yang menceritakan tentang siksa kubur, masih ada orang yang berpendapat bahwa siksa kubur tidak ada, ini haditsnya

حَدَّثَنَا عَيَّاشٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ وَقَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتُوُلِّيَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَيُقَالُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنْ النَّارِ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنْ الْجَنَّةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا وَأَمَّا الْكَافِرُ أَوْ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيُقَالُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami ['Ayyasy] telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] berkata; dan telah berkata, kepadaku [Khalifah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas radliallahu 'anhu] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda : "Jika suatu jenazah sudah diletakkan didalam kuburnya dan teman-temannya sudah berpaling dan pergi meninggalkannya, dia mendengar gerak langkah sandal sandal mereka, maka akan datang kepadanya dua malaikat yang keduanya akan mendudukkannya seraya keduanya berkata, kepadanya: "Apa yang kamu komentari tentang laki-laki ini, Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam ?". Maka jenazah itu menjawab: "Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusanNya". Maka dikatakan kepadanya: "Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga". Nabi Shallallahu'alaihiwasallam selanjutnya berkata,: "Maka dia dapat melihat keduanya". Adapun (jenazah) orang kafir atau munafiq akan menjawab: "Aku tidak tahu, aku hanya berkata, mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang". Maka dikatakan kepadanya : "Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti orang yang mengerti". Maka kemudian dia dipukul dengan palu godam besar terbuat dari besi diantara kedua telinganya sehingga mengeluarkan suara teriakan yang dapat didengar oleh yang ada di sekitarnya kecuali oleh dua makhluq (jin dan manusia) ". (Shoheh Bukhori 1252)

حَدَّثَنَا عَيَّاشُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ وَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُولَانِ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَيُقَالُ لَهُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنْ النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنْ الْجَنَّةِ فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا قَالَ قَتَادَةُ وَذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى حَدِيثِ أَنَسٍ قَالَ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ وَالْكَافِرُ فَيُقَالُ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيُقَالُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ وَيُضْرَبُ بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami ['Ayyasy bion Al Walid] telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] bahwasanya dia menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika seorang hamba (jenazahnya) sudah diletakkan didalam kuburnya dan teman-temannya sudah berpaling dan pergi meninggalkannya dan dia dapat mendengar gerak langkah sandal sandal mereka, maka akan datang kepadanya dua malaikat yang keduanya akan mendudukkannya seraya keduanya berkata, kepadanya: "Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini, Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam?". bila seorang mu'min dia akan menjawab: "Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusanNya". Maka dikatakan kepadanya: "Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga. Maka dia dapat melihat keduanya".". Qatadah berkata,: "Dan diceritakan kepada kami bahwa dia (hamba mu'min itu) akan dilapangkan dalam kuburnya". Kemudian dia kembali melanjutkan hadits Anas radliallahu 'anhu.: " Dan adapun (jenazah) orang kafir atau munafiq akan dikatakan kepadanya apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini?". Maka dia akan menjawab: "Aku tidak tahu, aku hanya berkata, mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang". Maka dikatakan kepadanya: "Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti orang yang mengerti". Kemudian dia dipukul dengan palu godam besar terbuat dari besi sehingga mengeluarkan suara teriakan yang dapat didengar oleh yang ada di sekitarnya kecuali oleh dua makhluq (jin dan manusia) ". (Shoheh Bukhori 1285)

copasan dari catatan Om Gindra Gunadi

semoga manfaat dan barokah bagi yang baca.......!!!!!!!!